Friday 11 December 2015

HAKIKAT PEMBELAJARAN IPA (ILMU PENGETAHUAN ALAM)


http://pendidikanuntukindonesiaku2.blogspot.com/2015/12/hakikat-pembelajaran-ipa-ilmu.html
HAKIKAT PEMBELAJARAN IPA (ILMU PENGETAHUAN ALAM)

Hakikat IPA

 Penggunaan kata IPA sebagai natural science perlu dipertegas untuk membedakannya dengan sosial science, educational science, political science dan penggunaan katan science yang lainnya. IPA didasarkan pada pendekatan empirik dengan asumsi bahwa alam raya ini dapat dipelajari , dipahami, dan dijelaskan yang tidak semata-mata bergantung pada metode kausalitas tetapi melalui proses tertentu, misalnya obserbasi,eksperimen, dan analisis rasional.

Vassel (Patta Bundu,2011: 1) memberikan jawaban yang sangat singkat tetapi bermakna yakni :

“ science is what scientists do “. IPA adalah apa yang dikerjakan para ahli IPA (saintis). Suatu penemuan setiap aspek dari lingkungan sekitar, yang menjadikan seseorang dapat mengukurnya sebaik mungkin, mengumpul dan menilai data dari hasil penelitiannya dengan hat-hati dan terbuka. Pada bagian lain, Vassel (1965: 3) mengemukan bahwa “science is an intellectual search involving inquiry, rational through, and generalization”. Hal itu mencakup tekhnik IPA yang sering disebut sebagai Prose IPA , sedangkan hasilnya yang berupa fakta- fakta dan prinsip biasa disebut produk IPA.

 
IPA didasarkan pula pada pendekatan empirik dengan asumsi bahwa alam raya ini dapat dipelajari, dipahami, dan dijelaskan dengan tidak semata-mata bergantung pada metode kasualitas tetapi melalui proses tertentu, misalnya observasi, eksperimen dan analisis rasional. Dalam hal ini juga digunakan sikap tertentu, misalnya berusaha berlaku subyektif mungkin, dan jujur dalam mengumpulkan dan mengevaluasi data. Dengan menggunakan proses dan sikap ilmiah ini akan melahirkan penemuan-penemuan baru yang menjadi produk Sains. Jika Sains bukan hanya terdiri atas kumpulan pengetahuan atau berbagai macam fakta yang dapat dihafal, terdiri atas proses aktif menggunakan pikiran dalam mempelajari gejala-gejala alam yang belum dapat diterangkan.

3 karakteristik utama IPA yakni : pertama, memandang bahwa setiap orang mempunyai kewenangan untuk menguji validitas (kesahihan) prinsip dan teori ilmiah. Meskipun kelihatannya logis dan dapat dijelaskan secara hipotesis, teori dan prinsip hanya berguna jika sesuai dengan kenyataan yang ada. Kedua, memberi pengertian adanya hubungan antar fakta-fakta yang diobservasi yang memungkinkan penyusun prediksi sebelum sampai pada kesimpulan. Ketiga, member makna bahwa teori IPA bukanlah kebenaran akhir melainkan akan berubah atas dasar perangkat pendukung teori tersebut.Harlen (Patta Bundu, 2011: 3)

Jika dicermati ada dua aspek penting yang harus diperhatikan yaitu langkah-langkah yang ditempuh dalam memahami alam (proses IPA) dan pengetahuan yang dihasilkan berupa fakta, prinsip, konsep, dan teori (produk IPA). Kedua aspek tersebut harus didukung oleh sikap IPA  (sikap ilmiah) berupa keyakinan akan nilai yang harus dipertahankan ketika mencari atau mengembangkan pengetahuan baru.

Belajar IPA di kelas dapat: (a) mengembangkan kognitif murid, (b) mengembangkan afektif murid (c) mengembangkan psikomotorik murid (d) mengembangkan kreatifitas murid dan melatih murid berfikir kritis. Abruscato (Khaeruddin,2005: 15)
 
Kesimpulan yang dapat penulis ambil dari pendapat Ahli dalam bidang study IPA bahwa IPA adalah suatu bidang studi yang mengharuskan murid untuk merasakan langsung dalam bentuk praktek nyata dimana murid diminta untuk menghubungkan materi yang sedang diajarkan dengan alam sekitar dengan tujuan murid mampu merasakan langsung yang dia pelajari, tidak semata-mata hanya mencatat dan menghafal.

DAFTAR PUSTAKA
  • Khaeruddin. 2005. Pembelajaran SAINS Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Makassar:  State Univerty Of Macassar Press.
  • Patta Bundu. 2007. Penilaian Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran SAINS SD. Jakarta:
  • Vassel. 1856. Konsep dasar IPA I. Makassar: FIP UNM
 

0 comments:

Post a Comment

◄ Posting Baru
 

Find Us On Facebook