Wednesday 17 February 2016

HAKIKAT PEMBELAJARAN IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)


http://pendidikanuntukindonesiaku2.blogspot.com/2016/02/hakikat-pembelajaran-ips-ilmu.html
HAKIKAT PEMBELAJARAN IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)

Secara etimologi, sosial berasal dari kata socious yang berarti lebih dari satu, penemanan, bergaul atau pergaulan sedangkan ilmu berasal dari kata logos yang berarti ilmu atau pengetahuan. Menurut Soekanto (1990: 4) bahwa:
Ilmu sosial adalah ilmu yang bersifat tidak pasti (inexact) karena menyangkut hakekat, fungsi, dan kedudukan manusia dalam kehidupannya baik secara individu maupun sebagai makhluk sosial (homo socious) yang senantiasa berubah-ubah.
 
Sementara itu Poerwadarminta (1986: 287) mengemukakan bahwa “ilmu pengetahuan sosial adalah suatu ilmu yang memiliki karakter tersendiri yang berbeda dengan ilmu-ilmu lainnya karena karakteristik dan perpaduan dari beberapa konsep antara lain, geografi, ekonomi, sosial, dan sejarah”.
 
Adapun Samlawi dan Maftuh (1999: 1) menyatakan bahwa:
Ilmu pengetahuan sosial merupakan mata pelajaran yang memadukan konsep-konsep dasar dari berbagai ilmu sosial yang disusun melalui pendekatan pendidikan dan psikologis serta kelayakan dan kebermaknaannya bagi siswa dan kehidupannya.
 
Berdasarkan beberapa pengertian tentang IPS di atas, maka dapat disimpulkan bahwa IPS adalah ilmu yang bersifat tidak pasti (inexact) karena menyangkut hakekat, fungsi, dan kedudukan manusia dalam kehidupannya baik secara individu maupun sebagai makhluk sosial (homo socious) yang senantiasa berubah-ubah.
 
B. Karakteristik dan Pendekatan Ilmu Pengetahuan Sosial
Setiap ilmu pengetahuan atau mata pelajaran memiliki karakteristik tersendiri, tidak terkecuali mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial yang diajarkan di tingkat sekolah dasar. Ilmu pengetahuan sosial merupakan perpaduan atau gabungan dari berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial antara lain: ilmu sejarah, geografi, ilmu ekonomi, politik, pemerintahan, sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial.
Materi ilmu pengetahuan sosial terdiri atas konsep, prinsip dan analisis yang erat kaitannya dengan perihal kehidupan manusia baik sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial. Menurut Samlawi dan Maftuh (1999: 4) bahwa “Struktur Ilmu Pengetahuan Sosial tersusun dalam tiga tingkatan dari yang paling sempit ke yang paling luas, yaitu (1) fakta, (2) konsep, dan (3) generalisasi”. Ketiga hal inilah yang membangun materi ilmu-ilmu sosial.
Di samping itu, ilmu pengetahuan sosial merupakan suatu materi pengajaran yang mengintegrasikan konsep-konsep terpilih dari ilmu-ilmu sosial dan humaniora untuk tujuan pembinaan warga negara yang baik. Melalui mata pelajaran IPS di Sekolah Dasar para siswa diharapkan dapat memiliki pengetahuan dan wawasan tentang konsep-konsep ilmu sosial dan humaniora, memiliki kepekaan dan kesadaran terhadap masalah sosial di lingkungannya, serta memiliki keterampilan mengkaji dan memecahkan masalah-masalah sosial tersebut. Melalui mata pelajaran IPS diharapkan para siswa dapat terbina menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab.
Menurut Achmad (2005: 2) bahwa kajian ilmu pengetahuan sosial dikembangkan dengan menggunakan pendekatan , yaitu:
 
1) IPS sebagai pendidikan nilai (value education), yakni:
  • Mendidikkan nilai-nilai yang baik yang merupakan norma-norma keluarga dan masyarakat;
  • Memberikan klarifikasi nilai-nilai yang sudah dimiliki siswa;
  • Nilai-nilai inti/utama (core values) seperti menghormati hak-hak perorangan, kesetaraan, etos kerja, dan martabat manusia (the dignity of man and work) sebagai upaya membangun kelas yang demokratis.
2) IPS SD sebagai pendidikan multikultural (multicultural eduacation), yakni:
  • Mendidik siswa bahwa perbedaan itu wajar;
  • Menghormati perbedaan etnik, budaya, agama, yang menjadikan kekayaan budaya bangsa;
  • Persamaan dan keadilan dalam perlakuan terhadap kelompok etnik atau minoritas.
3) IPS SD sebagai pendidikan global (global education), yakni :
  • Mendidik siswa akan kebhinekaan bangsa, budaya, dan peradaban di dunia;
  • Menanamkan kesadaran ketergantungan antar bangsa;
  • Menanamkan kesadaran semakin terbukanya komunikasi dan transportasi antar bangsa di dunia;
  • Mengurangi kemiskinan, kebodohan dan perusakan lingkungan.
 
C. Tujuan dan Fungsi Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu pengetahuan sosial berfungsi mengembangkan kemampuan setiap peserta didik untuk memahami fenomena sosial dan lingkungan sekitarnya sebagai bentuk proses pembelajaran yang berbasis kompetensi. Pembelajaran IPS SD akan dimulai dengan pengenalan diri (self), kemudian keluarga, tetangga, lingkungan RT, RW, kelurahan/desa, kecamatan, kota/kabupaten, propinsi, negara, negara tetangga, kemudian dunia.
 
Murid SD akan memulai dari egosentris dirinya kemudian belajar dan berkembang dengan kesadaran akan ruang dan waktu yang semakin meluas, dan mencoba serta berusaha melakukan aktivitas yang berbentuk intervensi dalam dunianya. Maka dari itu menurut Farris dan Cooper (1994: 46) bahwa “pendidikan IPS adalah salah satu upaya yang akan membawa kesadaran terhadap ruang, waktu, dan lingkungan sekitar bagi anak”.
 
Menurut Achmad (2005: 2) sasaran yang hendak dicapai dalam pembelajaran IPS dengan model keterampilan proses diarahkan pada:
  1. Melatih cara berpikir siswa dalam memecahkan masalah melalui penyelidikan, pengkajian dan percobaan.
  2. Pengembangan aktivita kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi dan penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil dan rasa ingin tahu.
  3. Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi melalui pembicaraan lisam, cetakan, grafik, peta dan diagram dalam penjelasan gagasan/ide.
Adapun tujuan pembelajaran IPS agar peserta didik memiliki kemampuan Achmad (2005: 2) sebagai berikut:
  1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.
  2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
  3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
  4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama, dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, maupun global.
DAFTAR PUSTAKA
 
Achmad, A. 2005. Pembelajaran IPS Di Tingkat Sekolah Dasar. (http://Achmad.blogspot.com/2008/04/pembelajaranIPS.html).
Poerwadarminta. 1986. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Samlawi dan Maftuh. 1999. Konsep Dasar IPS. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Soekanto, S. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press.

0 comments:

Post a Comment

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Find Us On Facebook