Sunday 14 February 2016

METODE PEMBELAJARAN BERMAIN KARTU BERSERI



http://pendidikanuntukindonesiaku2.blogspot.com/2016/02/metode-pembelajaran-bermain-kartu-berseri.html
bermain kartu berseri


 

Permainan bahasa merupakan perminan untuk memperoleh kesenangan dan untuk melatih keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca dan menulis).

Apabila suatu permainan menimbulkan kesenangan tetapi tidak memperoleh ketrampilan berbahasa tertentu, maka permainan tersebut bukan permainan bahasa. Sebaliknya, apabila suatu kegiatan melatih keterampilan bahasa tertentu, tetapi tidak ada unsur kesenangan maka bukan disebut permainan bahasa.

Sebuah permainan disebut permainan bahasa, apabila suatu aktivitas mengandung kedua unsur kesenangan dan melatih keterampilan berbahasa (membaca). Setiap permainan bahasa yang dilaksanakan dalam kegiatan pembelaja-ran harus secara langsung dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran.

Anak-anak pada usia 6–8 tahun masih memerlukan dunia permainan untuk membantu menumbuhkan pemahaman terhadap diri mereka. Aktivitas permainan digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan cara yang menyenangkan. Menurut Dewey (dalam Edu, 2009: 4) bahwa interaksi antara permainan dengan pembelajaran akan memberikan pengalaman belajar yang sangat penting bagi anak-anak.

Permainan dapat menjadi kekuatan yang memberikan konteks pembelajaran dan perkembangan masa kanak-kanak awal. Untuk itu perlu, diperhatikan struktur dan isi kurikulum sehingga guru dapat membangun kerangka pedagogis bagi permainan. Menurut Edu (2009: 4) bahwa struktur kurikulum terdiri atas:

1) Perencanaan yang mencakup penetapan sasaran dan tujuan.
2) Pengorganisasian, dengan mempertimbangkan ruang, sumber, waktu dan peran orang dewasa,
3) Pelaksanaan, yang mencakup aktivitas dan perencanaan, pembelajaran yang diinginkan.
4) Assesmen dan evaluasi yang meliputi umpan balik.
 
Di samping itu, menurut Edu (2009: 5-6) bahwa “kesuksesan metode bermain dalam pembelajaran bahasa, sangat ditentukan oleh keberadaan media, rencana strategi dan teknik”.

1) Media
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, guru dapat melakukan simulasi pembelajaran dengan menggunakan kartu berseri (flash card). Kartu-kartu berseri tersebut dapat berupa kartu bergambar, kartu huruf, kartu kata, dan kartu kalimat.

2) Strategi
Dalam pembelajaran membaca permulaan guru dapat menggunakan strategi bermain dengan memanfaatkan kartu-kartu huruf. Kartu-kartu huruf tersebut digunakan sebagai media dalam permainan menemukan kata. Murid diajak bermain dengan menyusun huruf-huruf menjadi sebuah kata yang berdasarkan teka-teki atau soal-soal yang dibuat oleh guru. Titik berat latihan menyusun huruf ini adalah keterampilan mengeja suatu kata.

3) Teknik
Dalam pembelajaran membaca teknis guru dapat menggunakan strategi permainan membaca, misalnya:
a) Cocokkan kartu.
b) Ucapkan kata itu.
c) Temukan kata itu.
d) Kontes ucapan.
e) Temukan kalimat itu.
f) Baca dan berbuat dan sebagainya.

Kartu-kartu kata maupun kalimat digunakan sebagai media dalam permainan kontes ucapan (mengucapkan atau melafalkan). Pelafalan kata-kata tersebut dapat diperluas dalam bentuk pelafalan kalimat bahasa Indonesia, yang dipentingkan dalam latihan ini adalah melatih murid mengucapkan bunyi-bunyi bahasa (vokal, konsonan, dan dialog) sesuai dengan daerah artikulasinya.

DAFTAR PUSTAKA
 
Edu, M.B. 2009. Membaca Permulaan dan Permainan Bahasa. (Online). http://mbahbrata-edu.blogspot.com. (diakses 01 Juli 2009).

0 comments:

Post a Comment

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Find Us On Facebook